Minggu, 15 Maret 2009

YESUS SBG MESIAS: QURAN VS INJIL

Mesias berasal dari kata Ibrani "Mashiach" yang artinya "yang diurapi". Pengurapan adalah sebuah upacara dalam tradisi keagamaan yahudi yang dilaksanakan bagi calon imam dan raja.

Keluaran 40:15 Urapilah mereka, seperti engkau mengurapi ayah mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku; dan ini terjadi, supaya berdasarkan pengurapan itu mereka memegang jabatan imam untuk selama-lamanya turun-temurun."
1 Samuel 10:1 Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri".


Dalam sejarah Yahudi sebagaimana diceritakan dalam Kitab-kitab mereka, ada banyak orang yang diurapi, baik imam maupun raja. Namun tradisi ini dengan sendirinya hilang setelah Kaum Yahudi ditaklukan bangsa-bangsa lain dan dijadikan jajahan. Meskipun demikian, kaum yahudi tidak berhenti berharap bahwa suatu ketika akan muncul seseorang yang diurapi yang akan menjadi raja. Keberadaan seorang raja tentu saja berarti juga berdirinya kembali kerajaan yahudi, dan ini hanya mungkin jika para penjajah telah terusir dari negri mereka. Dengan kata lain, harapan datangnya seorang yg diurapi, Sang Mesias, adalah harapan akan kemerdekaan dan kejayaan bangsa.

MENURUT INJIL

Penganut Nasrani mengklaim bahwa Yesus adalah Sang Mesias yang dijanjikan dalam Kitab-Kitab Yahudi. Klaim ini memang didasari oleh informasi dari Injil. Namun klaim ini banyak mengandung permasalahan:

1. Mesias yang dijanjikan dalam Kitab-Kitab Yahudi adalah SEORANG MANUSIA, bukan TUHAN YG MENJELMA MENJADI MANUSIA. Yang menarik adalah bahwa Yesus memang mengklaim dirinya sebagai Mesias:

MATIUS 16(16) Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (17) Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. (18) Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. (19) Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (20) Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.

Klaim Yesus bahwa dirinya adalah seorang mesias dengan sendirinya menunjukkan bahwa Yesus memandang dirinya sebagai seorang manusia, BUKAN TUHAN sebagaimana diyakini ummat nasrani. Mesias adalah SESEORANG YANG DIURAPI TUHAN, kalau Yesus adalah Tuhan, maka akan terjadi keanehan: TUHAN MENGURAPI TUHAN, dan hal ini sama sekali tidak dikenal dalam tradisi Yahudi. TUHAN SEDIKITPUN TIDAK BUTUH DIURAPI.

2. Pada perkembangannya, Klaim Yesus bahwa dirinya adalah seorang Mesias tidak diterima oleh para pemuka Yahudi. Hal ini sungguh aneh karena semestinya mereka bergembira bila ada seorang Mesias yang artinya pengharapan mereka dan janji Tuhan kepada bangsa yahudi akhirnya menjadi kenyataan. Penolakan tersebut didasari pada kenyataan bahwa YESUS TIDAK MEMENUHI SYARAT SEBAGAI SEORANG MESIAS. Apakah syarat2 tersebut?

(1) Seorang Mesias haruslah keturunan Daud. Hal ini tegas dinyatakan Tuhan dalam Kitab-Kitab Yahudi, di antaranya:

Yeremia 33:17
"Sebab beginilah firman TUHAN: Keturunan Daud tidak akan terputus duduk di atas takhta kerajaan kaum Israel!"

Mazmur 89
(34) Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah. (35) Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku, tentulah Aku tidak akan berbohong kepada Daud: (36) Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya, dan takhtanya seperti matahari di depan mata-Ku, (37) seperti bulan yang ada selama-lamanya, suatu saksi yang setia di awan-awan." Selah.

Syarat ini, meskipun didukung dgn silsilah yang aneh, nampaknya dipenuhi oleh Yesus. Dikatakan aneh karena Injil Matius menggunakan silsilah dari Yusuf, ayah tirinya, sementara di lain pihak Yesus dikatakan terlahir dari seorang perawan tanpa campur tangan lelaki. Keanehan semakin bertambah karena Injil Lukas justru menampilkan silsilah yang sama sekali berbeda. Belakangan para apologetika nasrani mengklaim bahwa silsilah yg digunakan Lukas adalah silsilah Yesus dari pihak Maria, ibunya. Klaim para apologetika nasrani ini tidak ada dasarnya sama sekali dalam Injil dan sungguh aneh karena jelas2 Injil Lukas mengklaim silsilahnya sebagai silsilah Yesus dari Jalur Yusuf.

Lukas 3:23 "Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,"

Tapi anggaplah benar bahwa silsilah versi Lukas adalah silsilah dari pihak ibunya, maka ini tetap saja aneh karena bangsa yahudi adalah bangsa yang menganut sistem kekerabatan PATRILINEAL, artinya silsilah seseorang selalu dilihat dari pihak bapak, BUKAN IBU.
Keanehan2 terkait silsilah Yesus tersebut mendatangkan banyak persoalan bahkan sejak Paulus masih hidup, karena itu dia meminta semua orang utk tidak lagi membicarakan masalah silsilah Yesus:

1 Timotius 1:4 dan jangan menyibukkan diri dengan cerita yang bukanbukan serta silsilah yang tak ber-kesudahan, sebab semua itu lebih mendatangkan perbantahan daripada kelangsungan rencana Allah di dalam iman.

Keanehan-keanehan tersebut menunjukkan betapa para penulis injil BERUSAHA DENGAN BERBAGAI CARA UNTUK MEYAKINKAN BAHWA YESUS ADALAH SEORANG MESIAS. Kengototan ini lagi-lagi menunjukkan bahwa para penulis Injil, khususnya Matius dan Lukas, tidaklah beranggapan bahwa Yesus adalah Tuhan, karena mereka pasti tahu bahwa Mesias adalah Manusia, bukan Tuhan.

(2) Namun TIDAK SEMBARANG KETURUNAN DAUD BISA MENJADI MESIAS. Keturunan Daud yang menjadi Mesias haruslah berasal dari SALOMO, bukan anak Daud yang lain.

1 Tawarikh 22:
(9) Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di sekeliling. Ia akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya. (10) Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang akan menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya.

Dengan sendirinya persyaratan ini membuat Yesus tidak dianggap sah sebagai Mesias jika menggunakan silsilah dari Lukas karena silsilah tsb menempatkan Yesus sebagai keturunan NATHAN, anak Daud yang lain.

Lukas 3:31 "anak Melea, anak Mina, anak Matata, anak Natan, anak Daud,"

(3) Namun tidak semua keturunan SALOMO dapat menjadi Mesias. Keturunan Salomo yang dapat menjadi Mesias HARUS BUKAN BERASAL DARI YEKONYA atau KONYA BIN YOYAKIM, Raja Yehuda yang dicopot jabatannya oleh Raja Nebukadnezar.

Yeremia 22:
(24) "Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahkan sekalipun Konya bin Yoyakim, raja Yehuda, adalah sebagai cincin meterai pada tangan kanan-Ku, namun Aku akan mencabut engkau! (25) Aku akan menyerahkan engkau ke dalam tangan orang-orang yang berusaha mencabut nyawamu, ke dalam tangan orang-orang yang engkau takuti, ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, dan ke dalam tangan orang-orang Kasdim. (26) Aku akan melemparkan engkau serta ibumu yang melahirkan engkau ke negeri lain, yang bukan tempat kelahiranmu; di sanalah kamu akan mati.

Nah, berdasarkan silsilah dari Matius, YESUS ADALAH KETURUNAN YEKONYA

Matius 1:11 "Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel."

Karena Yesus berasal dari keturunan Yekhonya, maka berdasarkan perkataan Nabi Yeremia, dia tidak dapat menjadi seorang Mesias.

KESIMPULAN #1: Injil GAGAL dalam membuktikan bahwa Yesus adalah benar2 seorang Mesias berdasarkan syarat2 seorang Mesias dalam Kitab-kitab Yahudi. Karena itu tidak mengherankan kalau pemuka2 Yahudi pada zaman itu menolak mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Yahudi.

MENURUT AL QURAN

Namun, Al Quran pun mengakui bahwa Yesus seorang Mesias, misalnya dalam QS 4:157:

"Dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah [378]", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa."

Al Quran juga secara konsisten menyebut Yesus sebagai Putra Maryam, dan tidak pernah sekalipun menyebut dia Putra Yusuf. Dan Al Quran menginformasikan bahwa Mariam adalah putri Imran, kemenakan dari Zakaria, ayah dari Yohanes Pembaptis (QS 3:33-42). Informasi ini sungguh menarik karena Perjanjian Baru tidak ada sedikitpun menginformasikan tentang kekerabatan antara Yohanes dan Yesus.

Dengan demikian, Al Quran memasukkan Maryam dalam Keluarga Abia, Keturunan Harun, artinya berdasarkan Al Quran, Yesus adalah Keturunan Harun dari jalur ibunya. Nah, sebagaimana kita ketahui, Mesias tidak hanya berarti raja, tetapi juga imam. Mari kita lihat kembali apa yg dikatakan Kitab2 Yahudi:

Keluaran 40:
(13) Kaukenakanlah pakaian yang kudus kepada Harun, kauurapi dan kaukuduskanlah dia supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku. (14) Juga anak-anaknya kausuruhlah mendekat dan kaukenakanlah kemeja kepada mereka. (15) Urapilah mereka, seperti engkau mengurapi ayah mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku; dan ini terjadi, supaya berdasarkan pengurapan itu mereka memegang jabatan imam untuk selama-lamanya turun-temurun."

Berdasarkan ayat2 di atas, Keturunan Harun yang Menjadi Imam juga berhak disebut MESIAS karena yg diurapi tidak hanya Raja tetapi juga Imam.

KESIMPULAN #2: LUAR BIASA! Tidak seperti Injil, Al Quran mengakui Yesus sebagai seorang Mesias namun dalam artian sebagai seorang Imam keturunan Harun, BUKAN sebagai Raja Keturunan Daud. Dengan demikian, pengakuan Al Quran tidak bertentangan sama sekali dengan Kitab2 Yahudi.

KESIMPULAN #3: Bahwa Yesus seorang IMAM KETURUNAN HARUN YG DIURAPI menjelaskan mengapa para imam Yahudi memusuhi Yesus. Kalau Yesus adalah MESIAS KETURUNAN DAUD maka hal itu tidak akan berdampak pada kedudukan mereka sebagai imam, namun karena Yesus adalah IMAM KETURUNAN HARUN YG DIURAPI, maka jelas Yesus lebih berhak memegang jabatan imam besar ketimbang Hanas atau Kayafas. Ini diketahui oleh para imam Yahudi, dan mereka tidak mau kehilangan jabatannya, karena itulah mereka kemudian berusaha dgn berbagai cara utk membunuh Yesus.

2 komentar:

servant_archer mengatakan...

maaf OOT....

seorang saudara butuh bantuan, entah sungguhan atau hanya trolling....

http://www.akupercaya.com/forums/konseling/17359-hilangnya-keyakinanku.html#post647792

ini ymnya:
ardianto_pb

Anonim mengatakan...

Ada hubungan kekerabatan antara Yohanes dan Yesus yaitu Elisabeth, ibu Yohanes adalah sanak Maria (Lukas 1 : 36)