Rabu, 04 Maret 2009

Menjawab Tuduhan Kontradiksi Al Quran: Apakah Muhammad Melihat Tuhan?

POKOK PERMASALAHAN


Tuduhan Kontradiksi dalam Al Quran berikut saya temukan di situs Faith Freedom Indonesia, ditulis oleh seseorang bernama ST. Jodi L Parson Radjagukguk, SH

2. Bisakah Allah Muslim dilihat oleh manusia dan apakah Muhammad (Mhd) melihat Allahnya? Ya, Mhd dapat melihat Allahnya ( Qs.53:1-18, Qs.81:15-29) .
Hal ini bertentangan dengan:
Qs.6:102-103 dan Qs.42:51) mengatakan bahwa Mhd tidak dapat melihat Allahnya.
Sampai disini sudah ada 4 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 14 pertentangan.

Mari kita lihat apakah benar ada kontradiksi semacam itu di dalam Al Quran
-----------------------------------------------

QS 53:1-18

Entah Quran mana yg dibaca Rajagukguk, tapi QS 53:1-18 sama sekali tidak menyinggung apakah Muhammad bisa melihat Allah atau tidak, namun yg dibahas adalah bagaimana wahyu Allah disampaikan kepada Muhammad oleh Malaikat Jibril serta pertemuan Muhammad dengan Malaikat Jibril. Lengkapnya terjemahan QS 53:1-18 adalah sebagai berikut:

Demi bintang ketika terbenam,kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru,dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli sedang dia berada di ufuk yang tinggi.

Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?

Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu pada waktu yang lain, di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.

Ayat-ayat di atas senada dengan ayat-ayat berikut

QS 81:15-29

Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arasy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.

Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang. Dan Dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang gaib.

Dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk, maka ke manakah kamu akan pergi? Al Qur'an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.

Ayat-ayat di atas pun sama sekali tidak menyinggung apakah Muhammad dapat melihat Allah atau tidak, tapi tentang bagaimana Al Quran diturunkan kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Dan dengan penuh percaya diri Rajagukguk mempertentangkan ayat2 di atas dengan ayat2 berikut:

6:102. (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.

6:103. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

42:51. Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.

Sungguh mengherankan! QS 53:1-18 dan 81:15-29 bercerita tentang Malaikat Jibril, dan memang Muhammad DAPAT MELIHAT MALAIKAT JIBRIL. Kok bisa2nya Rajagukguk mengatakan ayat2 itu bertentangan dgn QS 6:102-103, 42:51 yang menegaskan bahwa ALLAH TIDAK DAPAT DILIHAT OLEH MANUSIA!

Saya sempat bingung dengan "kesalahan fatal" tersebut. Tapi akhirnya saya paham letak permasalahannya: Bagi Nasrani baik Allah maupun Malaikat Jibril (Ruhul Kudus) dianggap dua oknum dalam TRINITAS, oknum lainnya dalah Yesus. Makanya Rajagukguk memahami ayat yg menyatakan Muhammad dapat melihat Jibril = Muhammad dapat melihat Tuhan.

Namun bagi Muslim, JIBRIL ADALAH MALAIKAT CIPTAAN ALLAH, BUKAN TUHAN ATAU OKNUM TUHAN. Jadi kalau dikatakan Muhammad bisa melihat Jibril maka hal ini sama sekali tidak bertentangan dgn pernyataan bahwa Allah tidak dapat dilihat oleh manusia karena sekali lagi, JIBRIL BUKAN ALLAH dan ALLAH BUKANLAH JIBRIL!

--------------------------------------

KESIMPULAN:

(1) Penulis asli dari tulisan yg dikutip oleh Carol, yakni St. Jodi L. Parson Rajagukguk, SH, menginterpretasi Al Quran dari Sudut Pandang Nasrani yang memang menempatkan Jibril (Ruhul Kudus) sebagai salah satu oknum Tuhan. Berdasarkan interpretasi ini, dengan penuh percaya diri Rajagukguk mengatakan ada pertentangan dalam Al Quran, karena ada ayat yg mengatakan Muhammad dapat melihat Jibril (yg dalam pemahaman nasrani adalah oknum Tuhan) sementara ayat lain malah mengatakan Allah (yg sama seperti Jibril oleh nasrani dianggap oknum Tuhan juga) itu tidak dapat dilihat manusia (dan Muhammad memang manusia).

(2) Dalam sudut pandang Islam, Jibril adalah malaikat ciptaan Tuhan, bukan oknum Tuhan. Jadi ayat yg mengatakan bahwa Muhammad dapat melihat Jibril SAMA SEKALI TIDAK BERTENTANGAN DGN AYAT YG MENGATAKAN BAHWA ALLAH TIDAK DAPAT DILIHAT MANUSIA.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

BODOH, KATA SIAPA JIBRIL ITU TUHAN DLM PANDANGAN KEKRISTENAN?
HEHEHE

Anonim mengatakan...

mas, cetek bgt penarikan kesimpulan anda bahwa Jibril/malaikat (Gabriel) itu dianggap TUHAN oleh Org Nasrani !!

BPERMANA mengatakan...

Thans atas attensi Om Anonim. Yg mengatakan Ruhul Kudus itu bagian dari 3 Oknum dalam 1 Tuhan adalah Sdr. Radjagukguk yg tulisannya saya bantah dlm posting ini. Anda mungkin tidak sepedanpat dgn Rajagukguk, tapi saya kira mainstream kristen masih menganggap demikian. Nah, Ruhul Kudus itu dlm Islam adalah Malaikat Jibril, bukan salah satu dari oknum Tuhan karena Islam memandang Tuhan itu Satu dan Tunggal, tidak terdiri dari beberapa Oknum atau Kepribadian.

RAHMAN HADIQ BIN ABBAS mengatakan...

tulisan parson rajagukguk yang tidak mengerti al qur'an ini sudah dijawab dalam buku dibawah ini;
http://www.scribd.com/doc/31130839/KONTRADIKSI-AL-QUR-AN-balasan